The One That Can’t Be Avoided

Viony Wijaya
2 min readOct 11, 2020

--

Source: pixabay (Mylene2401)

Sometimes I miss being a child. Anak kecil merupakan manusia yang nggak berdaya. Nggak berdaya dalam menentukan pilihan. Bahkan nggak memiliki hak untuk di pilih. Untuk hal makan siang atau makan malam pun semuanya sudah diurus oleh oleh ayah ibunya. Anak kecil hanya bisa berserah sama ayah ibu mereka dimana pasti akan dipilihkan hal yang terbaik untuk buah hatinya.

But that’s the truth about time, isn’t it?

Waktu merupakan ornamen kehidupan yang sangat jahat. Waktu tidak memberitahu berapa lama kita akan menikmati masa-masa menjadi anak kecil dan bebas dari segala tanggung jawab yang dibebankan kepada orang tua kita. Waktu memaksa kita untuk menjadi orang dewasa secara perlahan dengan melewati masa pubertas terlebih dahulu. Waktu mendorong kita secara paksa untuk meninggalkan comfort zone kita ketika kita lulus kuliah dan akan terjun ke realita dunia yang sebenarnya. Hal yang paling jahat mengenai waktu adalah waktu tidak memberitahu berapa lama kita akan hidup di dunia ini sehingga kita nggak memiliki kesempatan untuk mengucapkan maaf dan terima kasih kepada orang-orang yang pernah bersentuhan dengan tali kehidupan kita ketika pasukan kematian datang menjemput.

Waktu juga egois. Dia hanya mau berjalan maju tanpa peduli akan apapun. Tanpa peduli akan momen-momen yang terpaksa diseret olehnya hingga hanya bisa disebut sebagai kenangan. Tanpa peduli akan kuatnya keinginan dua insan manusia yang sedang jatuh cinta untuk tetap bersama tapi nggak bisa karena saat mereka untuk berpisah sudah tiba. Tanpa peduli betapa orang yang sebatang kara ingin kembali berkumpul dengan keluarganya yang sudah nggak ada di dunia ini tapi nggak bisa karena waktu tidak pernah bisa berjalan mundur, dia hanya mau berjalan maju ke depan.

Di balik sifatnya yang egois dengan hanya mau berjalan maju, terkadang hal ini yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, terutama karyawan yang teng-go setiap weekdays nya. Rutinitas 8 jam di kantor nggak akan terasa lama ketika banyak kerjaan yang harus segera diselesaikan. Selain itu dengan terus egois berjalan maju, waktu memberikan manusia sebuah harapan. Harapan bahwa hal-hal berat yang dilalui sekarang nggak akan berlangsung lama dan akan berlalu pada akhirnya.

Hal yang identik dengan waktu adalah menunggu. Pada umumnya nggak ada yang suka bila harus menunggu. Padahal sebenarnya proses menunggu nggak akan menjadi kegiatan yang nggak disukai bila selama kita menunggu, kita melakukan hal-hal yang dapat mengalihkan kita dari lamanya waktu berjalan dan bahkan dapat meningkatkan kapabilitas kita yang ternyata nantinya dapat mengubah circle pertemanan kita secara keseluruhan. Nggak ada yang tahu kan?

Jadi, apa karakterisik waktu yang menjadi favoritmu?

--

--